Ketika sungai tak lagi indah

Ketika Sungai Donau Tak Lagi Indah
Dibanding Indonesia, Austria
adalah negeri yang kecil. Luas
wilayah negeri berbentuk
republik ini "hanya" 83.870
kilometer persegi. Namun,
negeri yang berbatasan dengan
Jerman dan Ceko di sebelah
utara; Slowakia dan Hongaria di
bagian timur; Slovenia dan Italia
di bagian selatan; serta Swiss
dan Liechtenstein di bagian
barat itu amat istimewa dalam
mengelola dunia seni.
Di hampir seluruh sembilan
negara bagian Austria, cita rasa
seni selalu menonjol dalam
berbagai bentuk bangunan atau
hiasan kota. Beragam seni, dari
musik, tari, patung, lukis, dan
sebagainya, semua mendapat
tempat istimewa.
Lihat saja, sentuhan seni hampir
selalu ada di setiap sudut kota,
di mana pun kita berada di
Austria. Di Wina, apalagi, cita
rasa seni selalu ada, dipelihara
dan dipertahankan guna
memperkaya budi dan nurani
masyarakat setempat.
Adakah cita rasa seni yang tinggi
ini yang membuat Austria
melahirkan manusia-manusia
tersohor di dunia. Komponis
ulung Mozart lahir pada 27
Januari 1756 di Salzburg (salah
satu kota di Austria) dan
meninggal 5 Desember 1791 di
Wina, ibu kota Austria.
Ketika Mozart berusia 31 tahun,
lahir Franz Xaver Gruber,
pencipta lagu Stille Nacht
(Malam Kudus) yang selalu
berkumandang di seluruh dunia
setiap peringatan Natal. Juga,
siapa tidak mengenal Franz
Schubert (31 Januari 1797-19
November 1828) yang mencipta
lagu Ave Maria dan dinyanyikan
oleh berbagai kelompok
penyanyi dari seluruh dunia?
Austria pula yang melahirkan
Johann Strauss, tokoh kampiun
dalam menciptakan musik-
musik walza. Di lain sisi, Austria
pula negeri asal tokoh
kontroversial, Adolf Hitler.
Austria memang memiliki
sejarah panjang. Tahun 1300,
Austria menjadi kerajaan besar
di bawah Dinasti Habsburg. Dan
Putra Mahkota, Franz Ferdinand,
yang suka berkeliling dunia,
hingga ke Nusantara, konon
membeli keris milik Pangeran
Diponegoro. Keris itu hingga kini
masih tersimpan di Museum für
Völkerkunde (Museum Etnologi)
di Wina.
Pembunuhan atas Pangeran
Franz Ferdinand di Sarajevo
mengakibatkan Perang Dunia
Pertama. Menjelang Perang
Dunia Kedua, 1938, Adolf Hitler
menggabungkan Austria ke
dalam Jerman Raya.
"Walzer Stadt"
Melihat sejarahnya, konon kota
Wina telah berpenghuni sejak
awal Palaolithic. Nama kota
Wina berasal dari Vedunia yang
sejak tahun 2000 Sebelum
Masehi sudah didiami suku
Kelten.
Bahkan, abad XV Sebelum
Masehi, daerah sekitar Sungai
Donau dikuasai bangsa Romawi
di bawah Kaisar Agustus. Dan
pada abad I Masehi, daerah itu
dijadikan pangkalan militer
Vindobona. Kota Wina
berkembang pesat pada masa
Kaisar Marcus Aurelius dan
Kaisar Probus. Peninggalan
kekaisaran Roma itu masih bisa
dinikmati hingga kini di daerah
Innere Stadt.
Kini, pusat kota Wina sendiri ada
dalam lingkaran Ringstrasse.
Sedangkan ibu kota Wina
terletak di bagian timur
kawasan Austria, atau di tengah
wilayah Niederosterreich.
Sebagai negeri dan kota seni,
terutama seni musik, sering kali
membuat kota Wina dijuluki
kota musik, lebih khusus lagi
sering disebut Walzer Stadt
(Kota Walza). Begitu banyak
komponis ternama di dunia
memulai kariernya di Wina,
entah aktif di Staatsoper,
Volkstheater, Musikverein,
Philharmoniker, ataupun
menjadi anggota paduan suara
anak-anak yang kesohor itu,
Wiener Sängerknaben.
Selain itu, Wina juga dikenal
sebagai kota teater. Begitu
banyak teater besar dan kecil
tumbuh dan hidup subur di
Wina.
Sebagai kota musik dan kota
teater, tidak mengherankan bila
Wina atau Austria begitu banyak
dikunjungi orang dari berbagai
negeri. Dampak lanjutannya, kini
Austria memiliki banyak kota
tua dengan obyek wisata yang
menarik.
Daerah yang banyak menarik
wisatawan adalah kawasan
Katedral St Stephanus. Katedral
berbentuk gotik yang didirikan
tahun 1137 ini terletak di pusat
kota Wina. Di Katedral inilah
perkawinan Mozart dengan
Constanze diresmikan. Di gereja
ini pula anak keempat dan
keenam Mozart dipermandikan
(empat anak lainnya
meninggal).
Kini, di sekitar Katedral St
Stephanus terdapat pusat
pertokoan yang menjual aneka
pakaian, barang kesenian, dan
cendera mata, dan menjadi
kawasan untuk pejalan kaki. Tak
jauh dari kawasan St
Stephanplatz, pejalan kaki bisa
melewati Kärntner Straße,
Graben, Kohlmarkt, dan sampai
Michaelertrakt, pintu gerbang
Istana Hofburg.
Istana Hofburg adalah bekas
istana Kaisar Austria. Kini
sebagian bekas istana itu
digunakan untuk Istana
Presiden, kantor pemerintah,
museum musik, Museum für
Völkerkunde, serta
Schatzkammer. Di Museum
Etnologi itu terdapat ruang
Indonesia dan perpustakaan
dengan literatur mengenai
kebudayaan Indonesia.
"Memang di sini ada banyak
barang dari Indonesia yang
dibeli oleh Pangeran Franz
Ferdinand saat berkeliling
dunia," ujar Yani Kuhnt-
Saptodewo, salah seorang staf
Museum Etnologi yang
mengurusi barang-barang dari
Indonesia. Sedangkan di
Schatzkammer dipamerkan
berbagai perhiasan berharga
peninggalan Kerajaan Austria.
Salah satu jalan yang banyak
dikenal para pendatang adalah
Ringstraße. Jalan sepanjang 6,5
kilometer itu merupakan jalan
melingkar, mengelilingi pusat
kota Wina (centrum). Dulu, jalan
ini merupakan pagar benteng
kota Wina. Oleh K Maisar Franz
Joseph, benteng itu dijadikan
jalan lingkar.
Tepat pada pertemuan
Ringstraße dengan jalan
Rennweg terdapat patung
seorang prajurit menunggang
kuda. Tugu itu merupakan
peringatan untuk Carl zu
Schwarzerberg, seorang
komandan pasukan
(feldmarschall) dalam perang
tahun 1813 dan 1814.
Peringatan itu dibuat oleh Kaisar
Franz Joseph 1 pada tahun 1867.
Jalan-jalan
Bagi siapa pun yang
mengunjungi Wina-Austria
untuk berekreasi tentu tidak
akan melupakan Istana
Schönbrunn yang terletak di
Wina Barat. Ini merupakan
istana musim panas Kaisar
Austria, dan didirikan oleh Ratu
Maria Theresia tahun
1744-1775. Kini sebagian dari
istana itu sudah dijadikan
museum, antara lain berisi
benda- benda peninggalan
kerajaan Austria seperti lukisan,
pakaian, dan alat rumah tangga.
Dalam kompleks istana itu juga
terdapat taman kebun binatang.
Di selatan, ada Istana Belvedere
yang dibangun 1714-1716.
Istana ini untuk Prinz Eugen von
Savoyen, Panglima Tentara
Kekaisaran Austria. Pangeran
Eugen von Savoyen inilah yang
berjuang mempertahankan
Austria dari serangan Turki pada
tahun 1683. Di istana ini pula
pada tahun 1955
ditandatangani Staatsvertrag
(State Treaty) antara Sekutu dan
Austria tentang netralitas
Austria.
Tidak ketinggalan, Wina juga
memiliki sejumlah tempat untuk
berbelanja. Tempat pertama
yang perlu disebut adalah
Kärntnerstrasse am Graben.
Selain itu kawasan
Mariahilferstrasse, yang terletak
antara pasar basah
(Naschmarkt) dengan Museum
Quartier. Di Nachsmarkt ini bisa
ditemukan singkong, sambal
oeleg, sayuran, dan sebagainya.
Belum lagi Favoritenstrasse;
Donauzentrum; Vösendorf Süd;
yang menyuguhkan pakaian,
sepatu, dan barang- barang
bermerek lainnya.
Bagi mereka yang ingin
bernostalgia merasakan
"indahnya" musik Strauss bisa
menyusuri Sungai Donau
(Danube), sungai terpanjang
kedua di Eropa, mengalir dari
barat ke timur, bersumber dari
hutan Scwarzwald-Jerman
menuju Laut Hitam di Romania.
Di sungai ini berlalu lalang
kapal-kapal besar, dan alirannya
melalui Austria, Bulgaria,
Kroasia, Jerman, Hongaria,
Moldavia, Slowakia, Romania,
Ukraina, Serbia, dan
Montenegro.
"Jangan ke Sungai Donau. Airnya
tidak lagi bersih, tidak lagi
seperti yang dibayangkan oleh
Strauss. Sudah kotor," kata
Thomas, sopir taksi asal
Polandia yang sudah 30 tahun
tinggal di Wina.
Namun, dari antara tempat-
tempat yang pantas dikunjungi
pada wisata kota, gedung
parlemen pantas untuk
ditengok. Bangunan bergaya
Romawi dengan dua buah
patung tentara Roma
menunggang kereta kuda di sisi
kiri dan kanan, serta sebuah
patung keadilan, membuat
bangunan ini tampak istimewa.
Gedung ini menjadi tempat
pertemuan para wakil rakyat.
Austria sendiri menganut sistem
demokrasi parlementer dengan
perwakilan dua kamar. Kamar
pertama adalah Dewan
Perwakilan Pusat dengan 180-
an anggota. Kamar kedua
merupakan perwakilan dari
sembilan negara bagian
(Bundesrat).
Hari-hari ini, masyarakat Wina
sedang sibuk menyiapkan
perayaan Natal. Di banyak ruang
terbuka, terutama di halaman
Balai Kota, masih berlangsung
Weihnachtmarkt atau pasar
Natal. Seperti biasa, yang
dijajakan antara lain hiasan
Natal, cokelat, makanan, anggur,
bahkan anggur panas

0 komentar :

Posting Komentar

Daftar Blog Saya

Pengikut

Diberdayakan oleh Blogger.
 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. Dunia Wisata - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger